Manusia pribumi pertama yang mendiami
Amerika Utara (Serikat) adalah suku Adenan. Suku ini dengan pengetahuan yang
dimilikinya membangun situs pemakaman dan benteng dari tanah sekitar 600 SM.
Namun Suku adenan disingkirkan secara besar-besaran oleh suku Hopewellian.
Mereka dikenal sebagai pedagang yang cakap, namun sekitar tahun 500 Masehi suku
ini pun menghilang belum diketahui penyebabnya.
Ditempat amerika serikat barat daya.
Anasazi, nenek moyang Indian Hopi mulai membangun desa dari batu dan tanah liat
sekitar tahun 900 M. Struktur bangunan yang menyerupai apartemen dibangun
disepanjang tebing, mempunyai lebih dari 200 kamar dan bangunan itu lebih
dikenal sebagai Istana Tebing. Bangunan itu sekarang dapat dilihat di Mesa
Verde, Colorado. Sementara itu bukti lain dapat dilihat di reruntuhan Pueblo
Bonito, sepanjang sungai Chaco, New Mexico yang terdiri dari sekitar 800 kamar.
Dari bukti-bukti yang ditemukan itu dapat disimpulkan bahwa pada waktu itu
penduduk pribumi Amerika Utara sudah membangun tempat permanen. Mereka mengumpulkan
makanan melalui kegiatan bercocok tanam, berburu dan menangkap ikan untuk
meneruskan kehidupannya.
Kebudayaan indian beragam, hal itu terjadi
dimungkinkan karena wilayahnya yang luas dan keadaan tempat yang beragam. Kaum
wanita bertanggungjawab dalam bertani dan pendistribusian pangan sementara kaum
lelaki bertugas berburu dan berperang membela sukunya. Kebudayaan pribumi AS
bersifat oral, menceritakan kisah dan adat secara turun temurun melalui lisan.
Hidup berorientasi pada komunitas, secara otomatis dalam sendi kehidupannya
bersifat gotong royong. Identifikasi diri dengan alam serta unsurnya menjadi
hal integral bagi kepercayaan religius mereka. Pasca kedatangan orang eropa
yang melakukan kolonialisasi mereka ikut terpengaruh. Secara formal dan
ekstensif mereka ramah dan sekaligus bermusuhan. Penduduk pribumi Amerika
serikat saat kolonisasi orang eropa berkisar antara 2 juta – 18 juta orang.
Amerika Serikat, daerah
kaya yang dijarah bangsa Eropa
Pada tahun 1963, sebuah bukti
reruntuhan beberapa rumah suku nordik ditemukan di bagian utara Newfoundland
yang mendukung hikayat bahwa suku nordik (Eropa) yang berjalan ke barat dari
Greendland sekitar 985 M. Jauh pada masa itu, Pada tahun 1497 Christopher
Columbus mendarat di Karibia (AS) dalam rangka mencari jalur barat menuju Asia.
Selang 5 tahun setelah kedatangan Columbus, seorang pelaut Venesia bernama
Cabot tiba di Newfoundland, ia mendapat misi dari raja Inggris.
Columbus berhasil membantu mewujudkan
kolonialisasi Spanyol pada tahun 1513. Dengan ditundukkannya Meksiko pada tahun
1522 Spanyol memperkuat posisi mereka di dunia barat. Eksplorasi benua amerika
semakin intensif dan pengetahuan tentang benua Amerika semakin luas setelah
Amerigo Vespucci seorang italia berhasil menulis buku yang berjudul dunia baru.
Pada tahun 1529 peta garis pantai atlantik dari Labrador ke Tierra del Fuergo
berhasil di buat. Sementara itu Spanyol berhasil lagi menaklukan Peru setelah
eksplorasi yang dilakukan. Pada tahun 1539 Spanyol berhasil mendarat di
Florida, menjelajah ke tenggara AS sampai sungai Mississippi. Pada tahun 1540
berangkat dari meksiko, ekpedisi spanyol sampai ke Grand Canyon dan Kansas.
Ekspedisi itu membawa perubahan bagi suku Indian, cukup banyak kuda yang
dimiliki oleh suku Indian dari yang sebelumnya dan mereka menjadi penunggang
kuda yang ahli sehingga dapat memperluas kegiatan mereka serta menghalau orang
eropa yang secara bergelombang berdatangan ke wilayah mereka.
Ekspedisi Prancis kemudian datang,
setelah kolonisasi mereka di Quebec runtuh pada tahun 1540 an, Prancis berupaya
menempati pantai utara Florida 2 dekade kemudian. Spanyol menganggap prancis
sebagai ancaman bagi rute perdagangan. Akhirnya pada 1565 koloni spanyol
berhasil menghancurkan koloni Prancis dan tak jauh dari sana membangun
pemukiman st. Agustine. Pemukiman permanen pertama Eropa. Spanyol semakin kaya
dengan mengadakan kolonisasi di Karibia, Peru dan Meksiko tentunya dengan
mengeruk hasil alam daerah itu. Hal itu menimbulkan ketertarikan dari
negara-negara eropa lain.
Pada tahun 1578 Humpherly Gilbert
menerima perintah dari Ratu Elizabeth (penguasa Inggris) untuk melakukan
kolonisasi di Amerika itu. Namun Gilbert kemudian hilang ditelan ganasnya laut.
Selang 5 tahun, Walter Raleigh meneruskan misi itu. Pada tahun 1585 ia
mendirikan koloni pertama bangsa Inggris di pulau Roanoke, lepas pantai
Carolina Utara. Namun koloni itu gagal dan akhirnya ditinggalkan. 20 tahun
setelah kegagalan kolonisasi yang kedua, akhirnya tahun 1607 di Jamestown
Inggris berhasil membentuk koloni baru itu. Setelah koloni itu didirikan banyak
gelombang imigran Inggris berbondong-bondong mencari penghidupan baru. Mereka
datang karena berbagai alasan, baik karena ingin mendapat penghasilan melimpah,
penindasan politik di negerinya maupun dikekangnya kebebasan beragama. Hal itu
diperparah ketika antara tahun 1620 – 1635 saat kesulitan ekonomi melanda
Inggris, revolusi Industri turut ikut andil dalam kondisi perekonomian Inggris.
Revolusi industri memunculkan penemuan-penemuan baru seperti mesin pemintal dan
penenun yang mengakibatkan tenaga kerja manusia banyak yang menganggur, tuan
tanah yang dahulunya bertani beralih profesi menjadi peternak domba untuk
menghasilkan kain wol, hal ini mengakibatkan para penggarap ladang menganggur. Semakin
banyak pengangguran yang melanda Inggris akan mengakibatkan krisis sosial yang
sangat merusak, akhirnya jalan keluar yang terbaik adalah dengan melakukan
ekspansi kolonial di Amerika.
Para pendatang itu awalnya tidak
sanggup bertahan hidup, jika tidak dibantu oleh bangsa Indian. Mereka
mengajarinya menanam labu kuning, gambas, kacang-kacangan dan jagung. Penjarahan
besar-besaran mulai dilakukan, dengan hutan yang luas diolah untuk membuat
rumah, kapal dan prabotan. Perdagangan dengan eropa terus berlangsung, untuk
mendatangkan barang-barang yang tidak dapat di produksi di Amerika ataupun
menjual barang mentah hasil alam Amerika itu. Selama 100 tahun pertama penduduk
koloni membangun pemukiman padat di sepanjang pantai. Mereka tidak berani
melakukan ekspansi ke daerah pedalaman karena penolakan dan perlawanan dari
suku Indian dan kondisi alam yang belum banyak diketahui.
Pada tahun 1630 aturan sewenang-wenang
raja Charles 1 merangsang gelombang migrasi ke Amerika. Disusul setelah
pemberontakan lawan politik raja charles yaitu Oliver Cromwell yang berhasil
pada tahun 1640 an menyebabkan para anak buah raja charles meninggalkan Inggris
dan mengadu nasib ke Virginia. Sekitar akhir abad 17 dan 18 serangkaian
peperangan dan diskriminasi terhadap politik dan agama mendorong gerakan
migrasi ke Amerika. Perpindahan penduduk Inggris pada periode ini tidak
disponsori oleh pemerintah, melainkan oleh sekelompok individu yang motif
utamanya adalah mencari keuntungan. Perjalanan mereka ini membutuhkan
perencanaan dan pengaturan cermat untuk meminimalkan biaya dan mencegah resiko
yang besar.
Pada tahun 1609 Henry Hudson utusan
dari Hindia Timur Belanda menjelajahi sekitar area yang sekarang bernama New
York. Belanda tertarik dengan perdagangan bulu, untuk itu akhirnya Belanda
menjalin hubungan erat dengan suku Indian yang tergabung dalam Lima Bangsa
Iroquois (Ho-Do-No-Sau-Nee). Seperti kebiasaan Belanda untuk memperkokoh
monopoli perdagangan dan mengintervensi lima bangsa itu mereka membangun
benteng di Albany. Belanda kemudian membangun koloni di pulau manhattan pada
awal 1620 an, mereka membeli dari suku Indian seharga $24 dan namanya segera di
ganti dengan New Amsterdam.
Inggris menancapkan
kolonialisme di wilayah Indian
Seperti yang telah diketahui, koloni
pertama Inggris di AS adalah Jamestown, tepatnya di teluk ke hulu sungai James.
Kapten John Smith memimpin koloni itu, pada tahun pertama suku Indian yang
wilayahnya mulai dikuasai orang Inggris melakukan serangkaian penyerangan,
namun para kolonial itu berhasil mematahkan serangan-serangan suku Indian. Pada
tahun 1610 kota Henrico (Sekarang Richmond) dibangun lebih ke hulu sungai
James. Tahun 1612 biji tembakau lokal yang berhasil dikawinsilangkan dengan
tembakau Hindia Timur menghasilkan varietas baru, dan tembakau itu menjadi
penghasilan utama koloni Virginia. Pembukaan lahan dan penanaman tembakau itu
semakin menggelisahkan penduduk asli Amerika itu (suku Indian). Selama kurun
waktu 10 tahun tembakau menjadi penghasilan utama para kolonialis di AS, dan
pada tahun 1614 kapal pertama yang berisi tembakau yang melimpah dari
penjarahannya di AS tiba di London tahun 1614. Kondisi seperti itu menyebabkan
antara tahun 1607 – 1624 terjadi serangan luar biasa dari suku Indian yang
wilayahnya semakin terancam oleh kolonialis itu.
Tahun 1620 kelompok Puritan Leyden
memperoleh surat tanah dari persekutuan Virginia dengan nomor 101 dan mereka
berencana berangkat menuju Virginia dengan kapal yang bernama Myflower, namun
mereka terdampar di Cape Cod, New England. Mereka tiba di pelabuhan Polymouth
dan mendirikan pemukiman, banyak mereka yang tidak bisa bertahan hidup, namun
karena keramahan dan rasa kemanusiaan suku Indian Wampanoang, mereka diajarkan
menanam jagung dan pada musim gugur selanjutnya mereka dapat memanen jagungnya.
Tahun 1630 berbekal izin raja Charles
1, gelombang imigran Inggris mendirikan koloni di teluk Massachusetts. Kelompok
puritan mendominasi koloni itu dan jabatan gubernur diduduki oleh John
Winthrop. Sifat ortodok kaku yang merampas sewenang-wenang tanah suku Indian
tidak disukai oleh pendeta muda Roger Williams, sementara itu Ane Hutchinson
menentang doktrin inti Gereja Puritan. Akhirnya setelah mereka berdua diusir,
pada tahun 1663 Williams membeli tanah dari suku Indian Narragansett yang
sekarang bernama Providence, Rhode Island. Akhirnya parlemen Inggris yang
simpati memberi Williams piagam dan menetapkan Rhode Island sebagai koloni
istimewa. Pada sekitar tahun 1630 kelompok puritan ortodoks meninggalkan koloni
teluk Massachusetts, mereka mendengar informasi tentang suburnya lembah sungai
Connecticut, dengan didukung militer kolonialis Inggris mereka dengan
perlengkapan yang lebih modern akhirnya berperang melawan suku Indian demi
menguasai tanah subur itu dan bisa ditebak, mereka berhasil menguasai wilayah
itu dari suku Indian. Di New Hamphsire dan pesisir Maine semakin banyak para
pendatang yang ingin mencari tanah dan kebebasan yang ditawarkan Dunia Baru
katanya, tentunya dengan mengeliminasi kepemilikan wilayah suku Indian yang
sudah berabad-abad menetap dan hidup di alam Amerika Serikat itu.
Perlawanan Bangsa Indian Vs
Kolonialisme Eropa
Pada tahun 1570 sudah terdapat bangsa
Indian yang mendiami wilayah danau Ontario dan danau Erie. Bangsa indian
tersebut terdiri dari lima suku yaitu Ho-De-No-Sau-Nee. Bangsa itu, di samping
raja ada Dewan yang terdiri dari perwakilan kelima suku tersebut. Dewan berhak
mengeluarkan Undang-undang yang harus dipatuhi oleh rakyat. Rakyat dari kelima
suku tersebut mematuhi UU yang dikeluarkan dewan. Salah satu UU yang penting
adalah masalah peperangan, setiap suku tidak diperkenankan berperang sendiri, melainkan
harus bersama-sama. Selain itu UU tentang kejahatan pembunuhan juga dikeluarkan
oleh dewan. Setiap suku hidup sederajat dan merdeka artinya tidak ada budak.
Dilihat dari struktur organisasinya bangsa Indian sudah jauh lebih maju, sistem
sosialisme gotong royong mendominasi kehidupan, demokrasi sudah diterapkan,
persamaan hak asasi manusia sudah diterapkan dengan baik, sementara di eropa
masih terjadi perbudakan-perbudakan terutama budak Afrika. Bangsa ini mempunyai
kekuasaan yang luas mencakup sebagian Amerika Serikat dan Kanada didukung
armada perang yang kokoh. penghasilan utama bangsa ini adalah bulu binatang.
Inggris awalnya melakukan perdagangan
bulu binatang dengan bangsa Indian. Setelah sekian lama gagal mendirikan
koloni, akhirnya pada tahun 1607, Inggris berhasil mendirikan koloni di
Jamestown. Selain itu bangsa Indian juga melakukan perdagangan bulu binatang
dengan Belanda. Sekian lama berdagang bulu binatang dengan bangsa Indian dan
mendapat beberapa kelonggaran, akhirnya pada tahun 1640 Inggris memiliki koloni
yang kokoh di sepanjang pantai New England dan Teluk Chesapeake. Sementara itu
Belanda memperkokoh kedudukannya dengan membangun benteng di Albany dan
membangun koloni di manhattan awal tahun 1620 an. Jauh sebelumnya nasib kurang
baik dialami oleh perancis, koloni mereka runtuh pada tahun 1540 an. Selain itu
Spanyol yang berhasil menundukkan meksiko selanjutnya melakukan ekspansi ke
utara tahun 1540. Ekpedisi spanyol berangkat dari meksiko dan sampai ke Grand
Canyon dan Kansas. Namun mereka berhasil dihalau oleh bangsa Indian, dengan
keberhasilan bangsa indian, mereka mendapatkan kuda dari kolonial spanyol yang
dihalaunya. Keberadaan bangsa Indian secara pasti akan mempersulit kolonialis
eropa untuk menguasai daerah itu. Perlahan tapi pasti dengan berbagai strategi
mereka mengilviltrasi bangsa indian. Perlu diingat antara para kolonilis eropa
(Inggris, Belanda, Perancis maupun Spanyol) mereka semua saling bersaing untuk
memperebutkan pengaruh perdagangan di Bangsa Indian dan pada akhirnya berebut
kekuasaan yang dimiliki bangsa Indian. Perlu diketahui pula para kolonialis
eropa terutama Belanda membawa budak-budak Afrika ke Amerika untuk tenaga kerja
di ladang.
Pasang surut hubungan antara bangsa
Indian dan para kolonialis eropa sering terjadi. Suatu waktu mereka
bekerjasama, namun diwaktu yang lain saling bertempur satu sama lain, semua
mempertahankan kepentingan masing-masing. Sebagai tuan rumah bangsa Indian
merasa perlu untuk mengontrol para kolonialis eropa itu, namun keinginan besar
menguasai tanah yang kaya mendorong para kolonialis eropa melakukan ekspansi ke
wilayah suku Indian. Strategi yang digunakan kolonialis pertama adalah
perdagangan. Para kolonialis memonopoli perdagangan suku Indian, setelah mereka
merasa kuat akhirnya sebagai intinya menguasai wilayah. Serangkaian pertempuran
berlangsung antara kepentingan mempertahankan wilayah dan kepentingan ekspansi
kolonialis eropa, pertempuran juga sering juga terjadi antar koloni eropa.
Pada tahun 1621 Raja Philip, seorang raja
bangsa Indian melakukan perjanjian perdamaian dengan kolonial Inggris yang telah mempunyai pengaruh kuat.
Pada tahun 1622 bangsa Indian melakukan serangkaian serangan ke wilayah Virginia,
Jamestown yang dikuasai oleh kolonial Inggris dan bangsa Indian berhasil
memenangkan peperangan. Kemudian Pada tahun 1637 terjadi pertempuran Pequot
antara suku Indian melawan kolonialis Inggris, hal itu terjadi karena
kolonialis menduduki wilayah sungai Connecticut yang subur. Namun akhirnya
pihak kolonialis Inggris berhasil memenangkan pertempuran itu.
Pada tahun 1660, karena sudah mantapnya
koloni Inggris dan didukung kekuatan militer yang baik akhirnya mereka
menyerang kolonialis Belanda, koloni belanda di New Nedherland berhasil
dikalahkan dan diusir, dan didirikanlah koloni Inggris di New York, New Jersy,
Deleware dan Pennsylvania. Kolonialis inggris semakin berekspansi ke wilayah
koloni belanda di Long Island dan Manhattan, akhirnya pertempuran demi
pertempuran berhasil dimenangkan kolonialis Inggris.
Pada tahun 1675 Raja bangsa Indian yaitu
Raja Philip berusaha menyatukan bangsa Indian yang terpecah belah akibat
politik adu domba kolonial. Namun usahanya tidak berjalan dengan baik sehingga
bangsa Indian pun mengalami kekalahan beruntun. Hal itu berakibat pada
meninggalnya Raja Philip dan banyak rakyat Indian yang dijual sebagai budak.
Pada tahun 1745 terjadi peperangan antara
tentara kolonial Perancis dan kolonial Inggris di benteng Duquesne. Kolonial
Inggris segera melakukan kongres Albany mulai 19 juni - 10 juli 1745 dengan
bertemu Bangsa Indian di Albany, New York, dalam rangka mempererat hubungan
dengan mereka dan memastikan kesetiaan mereka kepada Inggris untuk mendukung
kolonial Inggris menghadapi kolonial Perancis, bangsa Indian yang sudah
dikendalikan Inggris tak dapat mengelak lagi. Pada tahun 1754 bangsa Indian
yang sudah jatuh pada cengkraman kolonial Inggris akhirnya ikut bertempur
bersama Inggris dalam perang dengan kolonial perancis, kemudian disusul perang
dengan perancis lagi tahun 1763. Inggris secara gilang gemilang memenangkan
perang itu. Sementara itu untuk menyingkirkan dan meruntuhkan bangsa Indian
pihak kolonial menggunakan siasat adu domba dan berhasil. Terjadi perbedaan
pendapat antara dewan perwakilan bangsa Indian, setiap suku terpecah belah dan
bergerak sendiri-sendiri, tidak mentaati UU yang telah ditetapkan oleh dewan.
Melihat kondisi itu pihak kolonial tidak menyianyiakan kesempatan dan melalui
pertempuran mereka menghancurkan bangsa Indian yang menjadi penghalang utama
untuk menguasai wilayah Amerika Serikat. Berakhirlah riwayat bangsa Indian yang
sebelumnya kuat dan kokoh yang memiliki kekuasaan besar di era 1600 an, karena
kelihaian para kolonialislah bangsa Indian tersingkir dari wilayah leluhurnya
dan lebih parahnya korban nyawa menjadi hal yang tak terelakkan lagi.
Banyak faktor yang mempengaruhi kekalahan
suku Indian diantaranya perlengkapan perang yang digunakan suku Indian masih
tradisionil, sementara pihak kolonialis mempunyai perlengkapan perang yang
lebih modern, selain itu lihainya pihak kolonialis melakukan adu domba dan
politik pecah belah. Akibat kekalahan itu suku indian semakin terdesak dan
wilayahnya semakin berkurang. Koloni-koloni Inggris yang berada di Amerika
Serikat melakukan penyatuan wilayah untuk memperkuat pertahanan. Koloni teluk Massachutsetts,
Playmouth, Connecticut dan New Haven membentuk Konfederasi New England pada
tahun 1643.
Sumber :
Biro Program Informasi Internasional Departemen Luar Negeri A.S. http://usinfo.state.gov/ 2005
http://www.boombastis.com
Sumber :
Biro Program Informasi Internasional Departemen Luar Negeri A.S. http://usinfo.state.gov/ 2005
http://www.boombastis.com
No comments:
Post a Comment