Perbudakan di Amerika

Latar Belakang Perbudakan di Amerika
            Pada awalnya perbudakan orang kulit putih terhadap orang – orang negro serta prakrik-praktiknya telah berlangsung sejak zaman kuno. Dimana praktik tersebut dilakukan oleh orang mesir terhadap orang negro di afrika. Budak tersebut digunakan tenaganya didaerah pertanian dan di tempat kuil-kuil.
            Perbudakan merupakan suatu lembaga sosial, dimana seluruh hak dan sifat dasar kemunausiaannya dikuasai mutlak oleh tuannya. Baik fisik maupun hak kemanusiaan telah beralih kepada penguasaan mutlak pemiliknya. Kemudian makna budak itu sendiri adalah oarang yang dianggap dan disamakan dengan barang milik, hak kemanusiaan sebagai hak dasar yang bersifat kodrati telah dirampas oleh orang lain (pemiliknya). Banyak faktor yang menyebabkan seorang harus menjalani hidup sebagai seorang budak, anatar lain faktor ditawan karena kalah dalam suatu peperangan, dijual atau dilahirkan oleh orang tua yang berstatus sebagai budak dan juga berhutng kemudian tidak mampu melunasinya.
            Perbudakan yang terjadi diamerika selatan dianggap sebagai lembaga legal, ini juga diperkuat dengan undang-undang mengenai perbudakan, yang telah diatur bersama oleh negara bagian yang dinamakan the black codes. Didalam masyarakat pertanian terutama didaerah bagian amerika sebelah selatan yang banyak bermata pencaharian sebgai masyarakat perkebunan dan pertanian sangat membutuhkan jasa budak untuk diperkerjakan sebagai alat produksi, yang tujuannya tidak lain adalah memperoleh keuntungan yang seluas-luasnya. Dengan keadaan tanpa kebebasan ini para budak juga mendapat perlakuan yang kejam dan sewenang-wenang dari majikannya, bisa dibayangkan kehidupan budak pertanian dan perkebunan saat itu sangat tragis dan menderita.
            Pada awalnya budak yang dipekerjakan di amerika bagian seltan berasal dari afrika barat. Dimana di afrika barat ini penduduk bekerja dari hasil pertanian, disamping menangkap ikan dan berburu. Hasil pertanian diwilayah afrika barat ini biasanya gandum, kapas, padi dan ketela. Kerajaan yang berdiri pada masa itu adalah kerajaan shonghai, ghana, wangdhudhu, hausa dan mandingu, yang nantinya dikenal dengan nama ghana. Dari kerjaan ini dapat diambil sebuah fakta bahea setiap penguasa mempunyai budak-budak, seperti hasil dari tawanan perang yang telah di jadikan sebagai hak milik negara atau kerajaan, budak tersebut difungsikan sebagai pekerja tanah pertanian dan perkebunan.
            Dalam perbudakan pada masa ini, budak dianggap sebagai kekyaaan utama dari suatu bangsa atau kerajaan, anak-anak para budak ini tidak boleh dijual, melainkan ditampung dan dipelihara sebagai hak milik keluarga. Meskipun pada saatnya nanti anak budak menggantikan orangtuanya tetapi kebebasan diberikan kepada anak budak tersebut. Berbicara mengenai awal dari perdagangan budak di afrika barat, terdapat beberapa tafsiran, ada yang mengatakan awal perdagangan budak di afrika barat terjadi didaerah angola, kongo, dan guinea, yang selanjutnya meluas ke sudan barat. Kemudian ada juga yang mengatakan perdagangan budak di afrika barat berasal dari daerah-daerah pedalaman yang jauh. Yang terakhir ada juga pendapat yang mengatakan awal perbudakan di afrika berawal dari perdagangan budak di guinea tepatnya terletak di pantai afrika barat.
            Perkembangan perbudakan denagan skala luas atau jaringan internasional, mulai berkembang sejak ditemukannya benua amerika awal abad ke 16, yaitu orang – orang asing seperti spanyol dan portugis menjalin hubungan dagang dengan penduduk pribumi, mereka mendirikan benteng0-benteng dan pos-pos perdagangan. Terjadi hubungan perdagangan antara raja-raja negro di afrika barat dengan para pedagang portugis dan spanyol, selain itu juga berkembang dan meluasnya agam kristen ke wilayah tersebut.  Keadaan semakin lama semakin berkembang pesat maka sekitar abad ke 17 banyak berdiri tempat perdagangan disepanjang pantai afrika barat. Selain bangsa spanyol dan portugis, bangsa inggris, belanda serta prancis mulai menjalin hubungan perdagangan dengan penduduk atau raja di afrika barat.  Kemudian ditahun 1595 bangsa belanda berhasil menguasai perdagangan budak didaerah pantai guinea. Pada akhirya banyak para budak yang diangkut oleh kapal-kapal belanda dan dikirim ke brazilia utara.
            Ditahun 1562, orang-orang inggris yang dipimpin oleh sir jhon howkins mulai tertarik melakukan hubungan dagang budak di afrika barat, pada awalnya mereka bermaksud mencari logam, namun akhirnya mereka lebih tertarik pada perdagangan budak.  Sekitar abad ke 18 inggris mendirikan koloni-koloninya diwilayah afrika barat terutama di sepanjang pantai guinies.
            Tahun 1672, inggris mendirikan organisasi dagang di afrika barat  yang bernama the royal african company. Para budak yang dibawa ke kapal-kapal inggris ditukar dengan hasil-hasil textil, anggur, senjata dan kebutuhan-kebutuhan lain yang sangat diperlukan oleh para raja atau penguasa-penguasa pribumi diwilayah afrika barat. Kemudian bangsa eropa terakhir yang melakukan perdagangan budak adalah perancis, yaitu di daerah senegal pada 1662. Budak yang diangkut kapal perancis dikirim di santo domingo di kepulauan haiti.
            Masalah pengangkutan budak ternyata banyak menimbulkan berbagai masalah dan kesulitan, ini dikarenakan sering terjadi perlawanan dari para budak, banyak menderita sakit yang kemungkinan disebabkan oleh lamanya perjalanan, perbedaan iklim, makanan yang tidak teratur, dan penderitaan fisik yang disebabkan oleh perlakuan kejam dari para pemiliknya.   

Perbudakan Di Amerika Serikat
            Impor budak ke amerika pada 31 agustus 1616 oleh jhon roulfe, bangsa belanda telah menjual sebanyak 20b orang negro ke virginia, pada saat itu masih koloni inggris, orang negro diwilayah tersebut dipekerjakan sebagai pelayan rumah tangga, wilayah amerika serikat bagian selatan peada periode kolonial inggris terbentang dari marieland sampai georgia yang mempunyai penghasilan pokok pertranian dan perkebunan yang merupakan penghasilan utama dari koloni inggreis. Berbagai hasil industri inggris ditukar dengan hasil daerah koloni untuk mengusahakan jenis tanaman tembakau, koloni mulai menggunakan tenaga budak, latar belakang perbudakan di amerika serikat bagian selatan, sesungguhnya sangat berkaitan dengan kondisi geografisnya seperti keadaan ekologi yang sangat subur. Yang menghasilkan tebu, nila, kapas, gandum dan juga tembakau sesuai dengan lingkungan alamnya. Ternyata dapat mendorong terjadinya perbudakan didaerah pertanian. Perkebunan diselatan sangat memerlukan tenaga budak. Hal-hal yang mendorong kolonis menggunakan tenaga kulit hitam adanya problem tenaga kerja diberbagai perkebunan, karena orang kulit putih gagal menggunakan gagal menggunakan pekerja dari orang indian yang sudah hidup bebas didaerah bebas dan perkebunan. Tenaga kulit putih diperkebunan tidak efektif karena tidak tahan dengan iklim panas dan harganya juga begitu mahal. Tenaga budak negro bila ditempatkan diperkebunan sangat efektif dan juga murah. 
            Perbudakan sebagai lembaga sosial, mula-mula tumbuh di daerah virginia, kemudia tersebar luas ke wilayah lain. Pada 1625 trjadi hubungan perdagagan antara virginia london company dengan pihak kerajaan, menyangkut masalah hasil pertanian dan perkebunan. Organisasi perdagangan suasta di virginia pada masa kolonial juga menyalurkan kebutuhan tenaga kerja budak berbagai daerah koloni. Selama abad ke 17 dan ke 18, sebagian besar orang-orang negroyang diimpor dari afrika barat dipekerjakan dalam perkebunan tembakau, nila, dan padi. Sumber penghasilan utama bagi wilayah amerika serikat bagian selatan adalah dari hasil pertanian perkebunan. Oleh karena itu, tenaga budak sebagai alat produksi harus dipertahankan.
            Perbudakan yang terjadi di wilayah amerika serikat bagian selatan, merupakan lembaga sosial dimana para budak terikat oleh sejumlah peraturan yang dipaksakan kepadanya dan harus ditaati padanya. Praktik-praktik perbudakan menunjukan adanya suatu eksploitasi sesama umat manusia. Budak dianggap sebagai barang milik yang dikuasai epenuhnya oleh para pemiliknya, sehingga mudah dapat untuk diperjual belikan. Perbudakan sebagai suatu lembga sosial diatur dan dilindungi oleh negara bagian diwilayah selatan.

Organisasi  perbudakan
            Sistem perbudakan yang terjadi di amerika serikat bagian selatan mempunyai perbedaan sestem perbudakan dengan sistemm perbudakan di amerika latin dan di hindia barat. Sistem perbudakan di amerika latin masih memperhatikan prinsip-prinsip kemanusiaan terhadap budaknya. Pemilik budak tidak mempunyai kecenderungan mengembangkan lembaga budak secara intensif.
            Warga kulit putih di selatan mengangap budak sebagai hak milik yang sah. Sebagian besar dipelihara oleh para pengusaha perkebunan, sementara pemerintah fedeal tidak berwenang menyesihkan sistem perbudakan  yang terjadi di berbadgai daerah dan kesemuanya ini merupakan kelanutan dari warisan daerah kolonial yang tidak di awasi oleh pemerintahan inggris. Beberapa tokoh negarawan di selatan memasukkan peraturan perbudakan yang di susun oleh kongres yang berisi ketentuan mengenai pelarian budak-budak negro di suatu negara bagian ke negara bagian lain harus dikembalikan kepada pemiliknya, peraturan tesebut terkenal dengan nama  fugitive slave law, yang mulai di susun pada 1 februari 1793.
                             Di dalam lembaga perbudakan semua epraturan yang mengetur hubungan antara tuan dan budak termuat dalam peraturan hukum yang dinamakan the black codes yang dilegalisir oleh negara bagian di selatan pada akhir abad ke 18 dan awal abad ke 19 yang isisnya di antaranya melindungi hak milik budak ,mengawasi setiap kemungkunan timbulnya gerakan-gerakan negro yang dapat membahayakan kedudukan para pemiliknya. Para budak dilarang mengadakan perjanjian dengan siapapun. Seorang budak tidak boleh melakukan kekerasan terhadap orang kulit putih tapi sebaliknya pembunuhan yang dilakukan oleh warga kuit putih terhadap kulit hitam tidakah dianggap sebagai suatu perbuatan kriminal, hukuman yang diterima budak paling ringan adalah dipekerjakan kembali di tempat yang pekerjaannya berat tapi. Ada juga budak yang anggota tubuhnya di siksa seperti bekas-bekas penyiksaan terhadap budak yang meenggar peraatura tersebut. Hukuman yang terberat seperti hanya penberontakan budak di hukum mati.

Usaha penghapusan perbudakan
            Berdasarkan datwa jumlah yang didapat dari biro sensus penduduk negro oleh pemerintah federal (1790-1915), menunjukkan bahwa jumlah penduduk negro yang berade di wilayah utara relatif kecil. Sampai dengan 1830 orang-orang negro di amerika serikat tercatat 2.328.642 orang. Dari jumlah itu penduduk negro yang berada di utara rata-rata tercatat 10%. Tenaga-tenaga negro diutara pada umumnya digunakan sebagai pelayan rumah tangga. Sejak 1804,bwilayah Utara telah melarang adanya perbudakan. Kegiatan dari gerakan anti perbudakan sebenarnya sudah terjadi pada pertengahan abad ke-18, beberapa tokohnya antara lain Jhon Woolman dan Anthony Benezet masing-masing dari wilayah New Jersey dan Philadelpia. Setelah perang kemerdekaan, dengan dipelopori oleh kelompok Quacker,gerakan abolisi dan masyarakat antiperbudakan mulkai tersebar ker,gerakan abolisi dan masyarakat antiperbudakan mulkai tersebar di wilayah utara. Sebelum 1800, orang-orang abolisi kulit hitam seperti  : Prince Hall,Benjamin Banneker, Abrahamdi wilayah utara. Sebelum 1800, orang-orang abolisi kulit hitam seperti  : Prince Hall,Benjamin Banneker, Abraham  Jones, dan Richard Allen mulai menyuarakan antiperbudakan dan mendirikan the African Society of Philadelpia. Pada para pemimpin kulit putih maupun orang-orang negro di utara’ mendirikan suatu gerakan abolisi yang terorganisasi dengan baik’ terkenal dengan nama The Underground Railroad. Gerakan ilegal ini didirikan pada 1804, terdapat di berbagai negara bagian seperti Indiana, Ilionis, Ohio, dan Pennsylvania.
            Gerakan tersebut agar lebih aman melakukan aktifitasnya membantuu melarikan para budak selalu pada malam hari. Ada di antaranya para budak mullato menyamar sebagai orang-orang kulit putih dan kadang-kadang sebagai pemilik-pemilik budak. Reaksi orang-orang selatan dalam menghdapi gerakan The Underground Railroad diantaranya dikeluarkan perintah-perintah penangkapan terhadap tokoh-tokoh dan anggota-anggota gerakan tersebut yang terbukti telah menyelundupkan budak-budak ke wilayah Selatan.
            Pimpinan-pimpinan selatan dalam usahanya menentang The Underground Railroad, sering melakukan pengejaaran terhadap budak-budak yang melarikan diri ke utara. Dalam dokumen tertanggal 24 april, 1815, yang terdapat dalam sejarah bangsa amerika di edit oleh H.S Commgel. Isi dokumen buku tersebut adalah sebagai reaksi dari para pemilik budak di wilayah selatan, yang merasa dirugikan agar berhati-hati terhadap tindakan warga Boston,Massachusetts, yang telah menculik dan menangkap para budak untuk dibebaskan. Harap warga selatan tetap waspada dan berhati-hati terhadap para penculik yang terdapat di daerah Boston yang berdalih pada Fugitive Slave Law.

Pemberontakan Budak
            Terjadi suatu pemberontakan budak pada hakikatnya tak lepas dari keadaan lingkungan sosial yang sangat menekan kehidupannya yang disebabkan oleh berbagai tindakan dari pemiliknya.disorganisasi keluarga dalam masyarakat budak merupakan sumber utama timbulnya pemberontakan. Hal itu berkaitan dengan faktor-faktor tidak puas dan putus asa dari kelompok budak,terjadinya berbagai insiden dan mengenai simbol. Perasaan tidak puas dari para budak itu karena ascribed stastus, Yaitu status yang bibebankan oleh pemaksaan dan pembenahan dalam hirarki sosial yang berlaku dalam lingkungan kulit putih di selatan yang menggangap bahwa budak berstatus sebagai hak milik. Penerapan peraturan yang tercantum dalam  The black codes sangat menekan perasaan para budak. Situasi psikologis yang menegangkan diciptakan oleh para tuan dengan memperlakukan budak-budaknya secara kejam dan menakutkan. Budak-budak yang sering mengalamitekanan jiwa akibat perlakuan kejam dari para tuannya.
Pemberontakan budak di Amerika Serikat sebenarnya telah terjadi sejak wilayah tersebut dikuasai oleh kolonial Inggris. Pemberontakan budak mula pertama terjadi di South Carolina pada November, 1526. Adapun pemberontakan budak yang dianggap penting pada era kolonial Inggris di Amerika Serikat terjadi di wilayah Virginia pada September,1663.
Selama era kolonial Inggris sampai berakhirnya perang saudara di Amerika Serikat (1607-1865),telah terjadi 115 kali pemberontakan budak yang terjadi di berbagai negara bagian di Amerika Serikat. Sebagian besar terjadi di Selatan. Sejak wilayah Utara melarang adanya perbudakan pada tahun 1804, maka pada tahun itu pula tidak pernah terjadi pemberontakan-pemberontakan budak.
Selama periode 1800-1864, telah terjadi 54 kali pemberontakan budak yang kesemuanya terdapat di wilayah Selatan. Memperhatikan tempat terjadinya pemberontakan budak,daerah Virginia merupakan tempat yang terbanyak terjadinya pemberontakan. Sebanyak 20 kali selama periode 1800-1864, yang lain tersebar di berbagai wilayah. Nantinya, dalam perang saudara di Amerika Serikat (1861-1865), Virginia merupakan ibukota dari negara konfederasi.
Dalam membahas sekilas sekitar pemberontakan budak pada periode 1800-1864, penulis hanya memfokuskan pada tiga peristiwa yang dianggap sangat penting selama terjadinya pemberontakan. Tiga peristiwa penting dalam pemberontakan budak itu : (1) terjadi pada 1800, di Virginia, dipimpin oleh Gabriel Prosser; (2) pada 1822,terjadi pemberontakan budak di South Carolina di bawah pimpinan Denmark Vesey; (3) pada 1831, pemberontakan budak terjadi di Virginia di bawah Nat Turner dan juga terdapat di berbagai wilayah. Terdapat suatu keunikan dalam mempelajari tokoh pemimpin budak dalam menggerakkan suatu pemberontakan. Keunikan itu nampak bahwa pemimpin budak pada umumnya berasal dari budak rumah tangga yang kemudian ia memperoleh kebebasan dan kemerdekaannya tak lagi berstatus budak. Pada budak rumah tangga yang melakukan suatu pemberontakan dapat digagalkan, antara lain, rahasia pemberontakan diketahui oleh para budak rumah tangga yang kemudian segera memberitahukan rencana pemberontakan kepada tuannya. Jadi, dalam masalah sosok budak rumah tangga, ia berpeluang menjadi pemimpin pemberontakan, namun juga dapat berkhianat menggagalkan rencana pemberontakan. Berikut ini secara garis besar akan dikemukakan peristiwa ketiga pemberontakan budak yang terjadi pada 1800,1822,dan 1831.
Gabriel Posser adalah budak rumah tangga yang bekerja sebagai sains dari seorang pengusaha perkebunan di daerah Virgimia, bernama Thomas Prosser. Ia seorang pengikut kristiani yang amat tekun mempelajari ajaran Injil. Ia mulai tergugah hatinya ingin membantu perjuangan bangsanya membebaskan dari belengu perbudakan. Setelah beberapa tahun mengabdi pada tuannya, kemudian ia memperoleh kemerdekaannya sebagai seorang negro bebas. Perjuangan Gabriel Prosser  di dalam menentang perbudakan didasarkan pada konsep-konsep agama dan rasional. Dalam menentang perbudakan is mengartikulasi konsep injil dengan interpretasi persaudaraan universal. Terdapat dua orang kulit putih yang ikut mebantu perjuanagan budak, mereka berusaha mencari bantuan persenjataan dan bahan peledak untuk melakukan pemberontakan. Gabriel Prosser merencanakan suatu pemberontakan di daerah pedesaan Henrico, di Kota Richond, Virginia, pada1 September,1800. Ia membagi seluruh pengikutnya yang berjumlah 1100 budak dalam tiga kelompok besar. Sebagai langkah pertama, kota harus dikuasai, mereka harus berhasil merebut gudang senjata yang berada di kota Richmond.apabila kelompok yang di tugasi berhasil merebut gudang senjata, terlebih dahulu menyergap para penjaganya.
Sebelum Gabriel Prosser mulai merencanakan penyeranagan  kota Richmond, rahasia pemberontakan telah bocor karena penghianatan yang dilakukan oleh dua orang budak rumah tangga.kedua penghianat tersebut melaporkan rencana pemberontakan yang akan dilakukan oleh Gabriel Prosser kepada pemerintah negara bagian Virginia. Maka, dengan segera pemerintah negara bagian Virginia segera menggerakkan tentaranya sebanyak 600 orang untuk mencegah pemberontakan serta melindungi kota Richmond. Pemberontakan Gabriel Prosser dengan cepat dapat dihancurkan, sebanyak 30 orang pengikutnya telah menjadi korban. Komplotan Gabriel Prosser telah gagal akibat penghianatan yang dilakukan oleh dua orang budak rumah tangga. Ia sendiri di tawan pada 25 September 1800, kemudian di kirim ke kota Richmond. Gubernur Virginia berusaha untuk mengkorek informasi seputar rencana pemberontakan yang dilakukan oleh Gabriel Prosser, namun gubernur tersebut gagal memperoleh informasi yang dianggap penting. Ia tidak mau mengaku dengan siapa saja pemberontakan itu dilakukan. Akhirnya, Gabriel Prosser dijatuhi hukuman mati di tiang gantungan pada 7 Oktober, 1800. Setelah pemberontakan Gabriel Prosser dapat digagalkan oleh gubernur  James Monroe, segera melaporkan pada pemerintah Thomas Jefferson, bahwa pemberontakan tersebut berhasil dihancurkan.
            Pemberontakan yang lain dilakukan oleh Denmark Vesey di negara bagian Shout Carolina pada 1822.seperti halnya Gabriel Prosser, Vesey berasal dari budak rumah tangga. Perjuanagan Denmark Vesey dalam menentang perbudakan terpengaruh oleh konsep pemikiran Gabriel Prosser. Ia juga memberi konsep agama dan idedari revolusi perancis. Denmark Vesey menanamkan agama dan ide-ide dari revolusi Perancis. Vesey menanamkan pengaruhnya terhadap para anggotanya, bahwa Tuhan telah menciptakan semua umat manusia memiliki hak-hak yang sama. Rasa ketidakpuasan bersumber dari pengetrapan the black codes. Disamping itu, ia mendapat dukungan dari para pemimpin Greja Metodhist yang anggotany aterdiri dari orang-orang negro. Berdasarkan pengalaman yang ada, gagalnya pemberontakan budak karena adanya penghianatan dari budak rumah tangga, maka, vessey merencanakan pemberontakan yang akan dilakukannya harus hati-hati jangan sampai bocor. Ia menetapkan bahwa pemberontakan akan dimulai pada minggu kedu, Juli, 1822. Ia berusaha  mencari bala bantuan orang-orang negro di derah Santo Domingo, sama seperti yang pernah dilakukan oleh Gabriel Prosser. Bala bantuan yang diharpkan Vessey, kenyataanyya menjadi terpencar sehingga sulit dikoordinasi, mengingat jarak tempuh dari daerah Charleston dengan Santo Domingo, terlalu jauh, 80 mil jaraknya. Rencana Vessey ternyata juga telah dihianati oleh seorang budak yang telah mendapat kepercayaan darinya. Budak itu bernama Devany, seorang pelayan rumah tangga yang bekerja sebagai kusir gerobakpada bekas kolonel Prioleau. Devany mendapat uang sebanyak $ 1.000 dan juga memperoleh kebebasan dari tuannya. Akibat kegagalan pemberontakan Vessey, 139  orang ditahan, 47 orang dimasukkan dalam penjara termasuk 4 orang kulit putih, yang dituduh ikut membantu dan melindungi para budak. Sebanyak 35 budak pengikut Vessey menjalani hukuman mati.pembeontakan Vessey ditaksir mempunyai pengikut lebih dari 9.000 orang. Denmark Vesey akhirnya harus menjalani hukuman mati di tiang gantungan. Ia tetap menolak untuk mencantumkan nama dari orang-orang yang ikut di dalam komplotannya.
            Mengenai pemberontakan yang dlakukan oleh Nat Turner pada 1831,di Virginia, dapat di kisahkan sebagai berikut : Nat Turner adalah seorang pendeta sangat tekun mempelajari isi injil,sering memberi khotbah dan membabtis para budak. Ia adalah seorang pendeta yang sangat fanatik, menggunakan konsep supra irasional dalam usahanya membebaskan para budak. Kondisi masyarakat yang tidak menentu dengan harapan dan kecemasan,maka, mereka akan mengharapkan munculnya seorang pemimpin yang bermukjizat atau istilahnya sebagai the miracle man, rakyat menaruh kepercayaannya agar perasaan-perasaan tidak puas, frustasi,dan putus asa dapat segera berakhir, kemudian mengharapkan kemakmuran atau kesejahteraan sosial. Para pengikutnya yakin, bahwa melalui kepercayaan Kristus mereka akan mendapatkan kebebassan dan kemerdekaan bagi umatnya. Kefanatikan Nat Turner dipertebal oleh kegemaran mengolah hal-hal yang bersifat mistik sehingga akan dapat diketahui ideologi apakah yang akan digunakan sebagai konsep perjuangannya dalam membebaskan perbudakan. Dapat dikatakan bahwa ia berideologi yang messianistis. Artinya, di dalam situasi sosial yang kacau manusia sudah tidak berdaya lagi mengatasi dengan hal-hal yang rasional seperti yang dikerjakan oleh Nat Turner. Oleh karena itu, pemberontakan yang dilakukannya tidak direncanakan cermat dan teliti. Tentu saja, seorang pemimpin pemberontakan yang fanatik dengan sendirinya akan menlaksanakan perannya tak dipertimbangkan dengan masak-masak dan tidak waspada. Nat Turner masih terkesan mengenai rencana penyerangan yang telah mengalami kegagalan akibat terjadinya suatu penghianatan. Maka, Nat Turner tidak akan mudah mempercayai seseorang untuk mengatakan rencana pemberontakan. Ia akan bertindak sendiri memimpin penyerangan. Semula ia menetapkan tanggal 4 Juli 1831, sebagai permulaan untuk melakukan pemberontakan di pedesaan Southamton; tetapi ia menderita sakit sehingga rencana pemberontakan ditangguhkan. Nat Turner memulai pemberontakannya baru pada 21 Agustus 1831. Perlu diketahui, bahwa di dalam pemberontakan tersebut tidak terdapat penghianatan-penghianatan yang dilakukan oleh budak rumah tangga. Sebagai langkah pertama, ia beserta para pengikutnya merusak dan membakar tanah-tanah perkebunan. Ia mengharap agar selekasnya mendapat bantuan dari para budak  rumah tangga.  Nat Turner beserta para pengkutnya telah melakukan pemberontakan kejam terhadap tuannya, Joseph Travis beserta keluarganya. Angin peberontakan lekas meniup ke daerah Southampton.
Nat Turner mendapat sebutan sebagai “Bandit Besar” di kalangan masyarakat kulit putih di Virginia, sebab mereka melakukan pembunuhan kejam terhadap Joseph Travis beserta keluarganya dan juga sejumlah orang-orang kulit putih lain di daerah Southampton. Orang-orang kulit putih yang telah dibunuh dalam pemberontakan itu kesemuanya berjumlah 60 orang. Pada masa berkobarnya pemberontakan itu, seluruh pendeta negro di Virginia diperiksa oleh pemerintah, sebab pemimpin pemberontakan adalah berasal dari seorang pendeta. Sebagai tindak balasan dari waarga kulit putih para budak yang diduga terlibat dalam pemberontakan dibinasakan, sedang 13 orang budak yang lain dijatuhi hukuman gantung. Selama enam minggu, Nat Turner bersembunyi didaerah pegunungan di Southampton., tetapi akhirnya ia beserta para pengikutnya berhasil ditangkap 30 Oktober 1831. Ia menjalani hukuman mati pada 11 Nopember 1831. Pemberontakan yang dipimpin oleh Nat Turner berakhir pada 13 Oktober, 1831, dan berumur tidak lebih dari dua bulan. 

Sumber Referensi :
Sundoro.  2012. sejarah amerika serikat . Jember: Jember University Pres

No comments:

Post a Comment